5 hari =
5 tahun
oleh Nori Susanti
Kuhela nafas lega saat UAS terakhir
selesai. Ya, minggu ini adalah hari-hari yang cukup kuat untuk menguras dan
membolak balikkan otak ku. Perjuangan belajar ku akan terlihat pada ujian yang
aku ikuti. Tidak begitu buruk, mungkin nilaiku cukup makan nantinya, meski
keegoisan menghantuiku untuk mendapatkan nilai terbaik, naluri manusiawi yang
tak pernah merasa puas. Keningku segera mengkerut saat aku teringat kegiatan
bela negara atau istilah kerennya wajib militer, hohoho sudah seperti korea
saja, hehe yang akan kami ikuti bersama dengan mahasiswa baru. Apa ini lebih
buruk dari proses begadang yang aku alami sebelum dan ketika ujian lalu. Apa
setelah babak hajar otak akan di alami oleh babak hajar fisik lalu disusul
dengan babak hajar jantung ketika pengumuman nilai UAS nanti. Minggu-minggu
yang cukup menakutkan,, cie elah,,, hehe.
Sudah lah tak ada yang tak bisa kita lewati
dengan baik jika kita mau melakukannya dengan keikhlasan dari hati. Aku dan
teman-teman mulai menyiapkan keperluan wamil-ku. Mulai dari membeli sepatu, membeli
kaos kaki, menyeterika baju, training, kosmetik, alat mandi, baju tidur, vitamin
c, buku tulis, pena dan jas almamater kebanggaanku,”lebayyy”. Bayangan hukuman
yang akan kuterima sudah tergambar, di rendam, di bentak, merayap, jalan
jongkok, push up dan sit up yang sungguh mengerikan. Apa aku akan menangis?
Tidak, bukankah aku sudah terlatih dengan kegiatan PMR saat SMA dulu. That’s
right.. aku bisa.
Pagi itu, mentari bersinar indah, hiruk
pikuk kota bandung sudah terdengar. Hari minggu aktifitas diluar rumah yang
banyak dilakukan warga setempat. Para pedagang sayur, peraton dan beberapa
bocah yang berlari-lari bersama temannya. Sementara di kost tempat tinggalku,
penghuni kost sibuk bersiap-siap untuk berangkat wamil di pusdikhub jalan gatot
subroto,cimahi. Aku dan teman-temanku masuk ke sebuah angkot menuju kampusku,
politeknik negeri bandung untuk berkumpul denga para peserta wamil sebelum
menuju ke TKP.
Setelah absensi dan pembagian seragam olah
raga wamil, terlihaat mobil truk TNI masuk ke perkarangan kampusku. Ya tuhan
itukah kendaraan kami, bagaimana cara aku naik nanti dengan kondisi tubuhku
yang Semampai ini (semeter pun tak sampai,, hehe). Aku dan temanku gebi dapat
bagian duduk di depan bersama supir, ya cukup baiklah. Setelah menikmati
perjalanan nya, kami tiba di pusdikhub. Banyak komandan yang menyambut
kedatangan kami, tampang sangar, gagah, galak, dan seram tergambar du wajah
mereka. Para danton menghampiri setiap pleton. Aku kebagian pleton 6b dengan danton
sersan satu Kiki Riana. Namanya cantik ya, sama seperti pemiliknya.. upss tidak
lah, ini nama laki-laki hehe *peace komandan hehe. setelah penitipan hp
dilakukan kami segera mengikuti foto sertifikat sebelum ke barak.
Kegiatan wamil berlangsung selama 5 hari
mulai dari tanggal 31 agustus – 5 september 2014, namun para pelatih mengatakan
5 hari disini seperti 5 tahun, waw betulkah??. Acara di mulai dengan
pembersihan dan perapian barak dan lemari di susul dengan makan malam. Barak
laki-laki dan perempuan di pisah. Malangnya nasibku,aku kebagian tempat tidur
paling ujung terpencil dengan anak Maba tanpa ada teman-teman senior bersamaku.
Tapi tidak apalah, teman baru batinku. Hehe. :D
Kembali ke makan malam, cara duduk dan
makan mulai di atur, ingat sendok yang mencari mulut, bukan mulut yang mencari
sendok, duduk yang tetap dan ucapan selamat makan yang harus serba kompak.
Makan tak boleh di buang, waktu makan 5 menit.. emaakkk sanggupkah saye??? L menu
malam ini ayam goreng, sayur bening dan tempe lengkap dengan kerupuknya.
Hambar... tak seperti makanan melayu yang sedikit asin dan pedas. Tapi aku
tetap berusaha menelannya. Semangat.....
Singkat cerita, wamil ini sungguh
sangat-sangat menyakitkan kegiatan yang membuatku merasa sangat dongkol, materi
di kelas yang memancing kantuk, lomba PBB yang cukup menguras tenaga, makanan
yang tidak sesuai seleraku, dan latihan bela diri militer yang sangat
menyakitkan. Bercerita tentang bela diri militer, ya tuhan ini sangat
menyakitkan. Push up yang lebih 100 kali,, di tengah terik matahari,
tenggorokan yang sangat kering, peluh yang bercucuran, tidak terasa air mata
keluar saat hukuman push up di tambah, perasaan dongkol, benci, sakit, dan
marah yang sangat menghiasi pikiran ku saat itu, di tambah lagi ketika komandan
memarahi salah satu peserta yang sudah tak sanggup push up lagi. Namun, dalam
suasana yang mengerikan itu ada kejadian lucu, ketika salah seorang peseta
buang angin saat push up terdengar di tengah suasana tenang dan sunyi siang itu.
Cerita wamil tidak lengkap jika tidak
berbicara tentang mandi, tentunya mandi kebut atau mandi kilat sudah pasti
terjadi, tak ada waktu untuk menikmati segarnya air, suasana ngantri selalu
terjadi baik saat mandi maupun wudhu. Setiap perjalanan di pekarangan pusdikhub
harus kami lewati dengan baris yang rapi sambil menyanyikan yel-yel dari sang
batih dan ketua...
Berikut beberapa lagu yang menghiasi
yel-yelnya :
Lagu 1 :
Ubi dan jagung
Ketika polban berlabuh di pusdikhub
Kompi b selalu siap sedia
Semangat membara di dalam dada
Kekuatan 55 55
Walau makan ubi dan jagung
Demi mencapai cita-cita
Kalau ada yang tanya siapa
batih kita
Kami jawab sersan indra
Lagu 2 :
Sudah kubilang masuk polban tidak mudah
Sekarang kamu menanggung akibatnya
Kalau nyakit mending di rumah saja
bobo yang manis sama papa dan mama
siapa
yang suruh, masuk kompi b
siapa yang suruh, masuk di
pusdikhub
lagu
3 :
tatap mata yang tajam, sikap penuh wibawa
kompi b berkobar didada, hoho
berat sama dipikul, ringan sama di jinjing
hilang satu tumbuh seribu
walau
badai menggelegar diiringi angin topan
kompi
b selalu pantang mundur,,,,
walau
badan hancur lebur, maju terus pantang mundur
kompi
b takkan pernah luntur
homba-homba syahhhh
homba-homba syahhhh
hombae yae yao
uhmm tidak hanya begitu yel-yelnya. Masih
diikuti dengan beberapa gerakan dan kata semangat yang di sebut dengan nada
lembut bagai berbicara ke anak kecil dan rayuan manis kepada kompi A. Indah
cerita yuk,,begini, Ada cerita horor di pusdikhub ini, katanya di ruang
kesehatan ada itunya, itu apa ya,, katanya sich suster dan dokter tak nyata,
cie elah suster intangible keless, wkwkwkwk,, udah kayak aset aja. Ya sedikit
percaya sich saat ada salah satu peserta dari kompi A yang kesurupan. Sereem
ya. Ada lagi, dulu katanya pernah ada senjata yang jalan sendiri tengah malam,,
sulap kali ya..
Outbond pasti ada donk, dan ini kegiatan
yang paling seru, pletonku pleton 6b terbagi jadi dua kelompok a dan b. Aku
mendapat kelompok a, haha kita menang 4 kali Cuma kalah sekali. Cieeee raja
nge-games ne.. nama game nya cukup unik mulai dari angkrang, bola buta, air
keramat, jaring bola, dan holahup. Asyikkk dech pokoknya.
Demonstrasi, ya ini ne puncak dari acara,
demonstrasi ilmu yang kami peroleh selama wamil, PBB, bongkar pasang senjata,
bela diri militer, repling, snepling atau apa ya, lupa nama nya apa, yang jelas
turun dari tower yang tinggi dengan tali. Setelah demonstrasi baru di tutup
dengan selfie-selfie-an haha,, hampir setiap sudut ada mahkluk yang berpose,
peserta dengan komandan yang awalnya cuek-cuekan, segan-seganan, takut-takutan,
marah-marahan berubah jadi suatu keakraban yang double waaw,, hehe. perasaan
sedih untuk berpisah mulai terasa, tak ingin pulang namun tak ingin di hukum
lagi hehe. tetapi aku harus pulang...hohoho*alai ala sinetron,,,,
Setelah berjemur untuk upacara demonstrasi
sekaligus penutupan acara bela negara politeknik negeri bandung tahun 2014,
kami semua menghabiskan foto untuk bercerita dan berfoto ria dengan para
pelatih, batih dan teman-teman. Kami dikumpulkan kembali di tempat pertama
datang dulu untuk menunggu bus yang akan mengantar kami kembali ke polban.
Perjalanan serupa kami jalani saat pulang,
kali ini saya lebih memiliki naik di belakang bergabung dengan teman-teman
karena pleton kami di antar pulang oleh danton kami, danton yang kece badai
tingkat dewa haha,, :D .
Ku hela nafas lega saat kaki ini mendarat
di polban kulihat wajah ceria dari pasukan ku dan di sambut wajah bangga dari
para dosenku, pemandangan yang indah untuk saat itu. Setelah beberapa kata yang
di sampaikan dosen kepada kami, kami diminta untuk menutup pertemuan sebelum
pulang dengan yel-yel kebanggaan yang di ciptakan oleh ketua dan batih kompi b
yang memiliki kealayan tanpa batas,, haha.
Ohhhhhh,,, akhirnya sampai kost, kamar
tersayang kembali aku nikmati. Kamar yang tak begitu indah,, cukup untuk bobo
manis, curhat lelah, lapor sholat, belajar dan melamun,,uhmm sudahlah.
Namun jika di bandingkan dengan saat di pusdikhub kamar ini sudah
seperti hotel bintang 5.
Satu yang aku ambil dari pelatihan bela
negara yang aku jalani adalah begitu penting pengulangan kegiatan di lakukan
untuk menciptakan kebiasaan baik yang menjadi dasar dari disiplin. Rintangan
pasti banyak berpartisipasi, namun ada hikmah di balik itu. Hikmah yang
mengandung ilmu dan kebahagiaan untuk kita. Kebersamaan dan kekompakan serta
kekeluargaan juga dekat banget. Ohhh indahnya,,,, J TAPIIIIIIIIII...... SEGALA KESENGSARAAN
YANG AKU ALAMI DALAM 5 HARI ITU TERASA 5 TAHUN,, uhmmmm sungguh
menyakitkan......... :P.
![]() |
Narsis |
![]() |
Pleton 6 B |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar