KEPUTUSAN TIDAK TERPROGRAM vs KEPUTUSAN TERPROGRAM
Ada beberapa keputusan yang dihadapi oleh pekerja
manajerial. Keputusan tersebut diantaranya “keputusan tidak terprogram” dan
“keputusan terprogram”. Keputusan tidak
terprogram adalah keputusan yang sulit karena kompleksitas dan kenyataan
bahwa orang tersebut jarang menghadapi keputusan tersebut. Sedangkan keputusan terprogram adalah krputusan
yang berulang atau rutin dan dibuat sesuai dengan prosedur tertentu.
Keputusan terprogram memiliki struktur yang baik karena
pada umumnya kriteria bagaimana suatu kinerja diukur sudah jelas, informasi
mengenai kinerja saat ini tersedia dengan baik, terdapat banyak alternatif
keputusan, dan tingkat kepastian relatif yang tinggi. Tingkat kepastian relatif
adalah perbandingan tingkat keberhasilan antara dua alternatif atau lebih.
Contoh keputusan terprogram adalah aturan umum penetapan harga pada industri
rumah makan dimana makanan akan diberi harga hingga 3 kali lipat dari direct
cost.
LANGKAH-LANGKAH
DALAM PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dapat
dianggap sebagai suatu proses yang teratur namun tidak setiap solusi atau
keputusan yang efektif adalah produk dari suatu proses yang teratur. Tujuan
dasar dari pengambilan keputusan adalah untuk memecahkan masalah, dan
menganalisis masalah sebelum mengambil keputusan. Namun secara umum, tujuan
dari pengambilan keputusan adalah untuk memindahkan organisasi lebih maju,
menangkap peluang dan untuk menghindari masalah.
Adapun
langkah-langkah dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan antara lain :
1. Mengidentifikasi dan mendiagnosa masalah
Langkah
pertama dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan adalah
mengidentifikasi kesenjangan antara kondisi yang diinginkan dan aktual. Apabila
masalah sudah ditentukan langkah berikutnya adalah menentukan apa yang dapat
digunakan sebagai pemecahan masalah yang efektif. Manajer harus mulai
menentukan bagian mana dari masalah itu yang harus dipecahkan dan apa upaya
untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kemudian apabila manajer telah menemukan
pemecahan yang memuaskan, ia harus menentukan tindakan untuk mencapainya, hal
pertama yang harus dilakukan adalah mendapat pengertian yang mendalam mengenai
semua sumber masalah sehingga iya dapat merumuskan apa penyebab masalah
tersebut.
2. Mengembangkan solusi alternatif
Langkah
kedua pada pemecahan masalah dan pengambilan keputusan masalah adalah
memberikan solusi alternatif. seringkali pemecah masalah akan menemukan solusi
alternatif yang kreatif untuk menyelesaikan suatu masalah. Biasanya solusi
alternatif di gunakan ketika pemecah masalah tidak memiliki cara lain selain
cara alternetif tersebut.
Contoh, salah satu pemilik usaha kecil yang membutuhkan
untuk memperluas bisnis dapat memilih alternatif standar meminjam uang dari
Bank atau perusahaan pembiayaan. Sedangkan di tempat lain ada pemilik usaha
kecil yang memilih alternatif kreatif mengumpulkan uang dengan menjual saham
perusahaan kepada teman dan anggota keluarga.
3. Evaluasi solusi alternatif
Langkah selanjutnya yaitu membandingkan nilai relatif
dari solusi alternatif yang di pilih. Pemecah masalah akan memeriksa pro-
kontra dan mempertimbangkan kelayakan
dari masing-masing pilihan solusi alternatif yang ada. Dalam membandingkan
nilai relatif dari solusi alternatif tersebut
biasanya yang menjadi
pertimbangan adalah analisi biaya dan tabungan masing-masing alternatif.
Alternatif yang harganya jauh lebih tinggi dari yang mereka simpan akan dinilai
tidak layak. Kemudian hasil yang tidak memuaskan maka alternatif tersebut harus
di tolak.
Contoh, jika suatu perusahaan di hadapan dengan
keuntungan yang rendah, salah satu alternatif adalah dengan menurunkan semangat
drastis dan menciptakan omset yang tinggi, sehingga perusahaan tidak harus
melaksanakan alternatif tersebut.
Salah satu pendekatan untuk memeriksa pro dan kontra dari
setiap alternatif untuk daftar mereka pada lembar kerja . Pendekatan ini
mengasumsikan bahwa hampir semua alternatif memiliki konsekuensi baik positif
maupun negatif .
Kita tidak dapat memecahkan masalah kecuali jika kita
memilih salah satu alternatif dalam membuat keputusan. Alternatif yang di pilih
harus harus bisa mencapai keputusan yang diinginkan. Jika dua alternatif muncul
hampir sama baik setelah musyawarah yang
cukup besar, membalik koin untuk membuat pilihan yang di anjurkan.
5. Melaksanakan keputusan
Cara yang bermanfaat untuk mengevaluasi kebaikan
keputusan adalah untuk mengamati pelaksanaannya. Keputusan tidak akan baik jika
orang menolak pelaksanaan dan rumit dalam menerapkan nya. Kemudian keputusan
akan baik jika juga baik dalam pelaksanaan nya.
Contoh, sebuah perusahaan mencoba untuk meningkatkan
produktivitas dengan mengurangi waktu yang di berikan untuk makan siang atau
kopi istirahat. Jika karyawan menolak keputusan dengan makan saat bekerja dan
kemudian mengambil istirahat makan siang yang di berikan, maka produktivitas
akan menurun.
6. Evaluasi dan pengendalian
Langkah terakhir dalam pengambilan keputusan adalah untuk
menyelidiki seberapa efektif alternatif yang di pilih untuk memecahkan masalah.
Mengevaluasi dan mengendalikan keputusan berarti memastikan bahwa hasil
keputusan yang di peroleh di tetapkan oleh orang-orang/ pemecah masalah selama
tahap identifikasi masalah. Anda dapat mempelajaripelajaran
pentingdengan membandingkanapa yang sebenarnya terjadidengan apa yang Andapikir
akanterjadi. Anda dapat mempelajariapa
yangbisaditingkatkanatau dilakukansecara berbedadanmenggunakan informasi pada
saat Andamenghadapikeputusan yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar