Selasa, 03 Maret 2015

AKUNTANSI ASET TETAP

ni ada lagi materi tentang akuntasi aktiva tetap ane share  buat ente semua,,, :D



 
Standar Akuntansi Aktiva Tetap (Aset Tetap)

Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan ke pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode. Aset tetap adalah aset berwujud Tulisan ini akan membahas standar akuntansi bagi aktiva (aset) tetap dengan urutan penyajian sebagai berikut : definisi,  pengakuan awal, pertukaran aset, pengeluaran setelah  pengakuan awal, pengukuran, penyusutan, metode penyusutan,  penghentian pengakuan, pengungkapan. 


Disarikan dari SAK ETAP Bab 15 tentang ASET TETAP.

Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan  barang atau jasa, untuk disewakan ke pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode.
1.     Pengakuan Awal
Pada saat pengakuan awal, aset tetap harus diukur sebesar biaya  perolehan, yang meliputi unsur biaya:
ü  harga beli, termasuk diantaranya pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan, setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lainnya;
ü  biaya-biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan;
ü  estimasi awal biaya pembongkaran aset, jika aset tersebut selama periode tertentu digunakan bukan untuk menghasilkan persediaan. Tanah dan bangunan adalah aset yang dapat dipisahkan dan harus dicatat secara terpisah, meskipun tanah dan bangunan tersebut diperoleh secara bersamaan.
2.    Pertukaran Aset
Jika aset tetap diperoleh melalui pertukaran dengan aset nonmoneter atau kombinasi aset moneter dan aset nonmoneter, maka biaya perolehan diukur pada nilai wajar, kecuali jika transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial, atau nilai wajar aset yang diterima tidak dapat diukur secara andal, maka biaya perolehan diukur pada jumlah tercatat aset yang diserahkan.
3.    Pengeluaran Setelah Pengakuan Awal
Pengeluaran setelah pengakuan awal suatu aset tetap yang memperpanjang umur manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang, harus ditambahkan pada jumlah tercatat aset tetap tersebut.
 
Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan ke pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode.
4.    Pengukuran
Aset tetap harus diukur pada
biaya perolehan dikurang akumulasipenyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Biaya pemeliharaan dan reparasi sehari-hari (cost of day-to-day  servicing)
dari aset tetap sebagai bebandalam laporan laba rugi pada periode terjadinya. Penilaian kembali atau revaluasi aset tetap pada umumnya tidak diperkenankan karena SAK ETAP menganut penilaian aset  berdasarkan biaya perolehan atau harga pertukaran.
5.    Penyusutan
Beban penyusutan harus diakui dalam laporan laba rugi.
Jumlah aset yang dapat disusutkan harus dialokasikan secara sistematis selama umur manfaatnya. Penyusutan dimulai ketika suatu aset tersedia untuk digunakan. Penyusutan dihentikan ketika aset dihentikan pengakuannya. Penyusutan tidak dihentikan ketika aset tidak digunakan atau dihentikan penggunaan aktifnya, kecuali aset tersebut telah disusutkan secara penuh.
6.    Metode Penyusutan
Metode penyusutan harus dipilih dengan mencerminkan ekspektasi dalam pola penggunaan manfaat ekonomi masa depan aset. Beberapa metode penyusutanyang mungkin dipilih, antara lain metode garis lurus (straight line method), metode saldo menurun (diminishingbalance method ), dan metode  jumlah unit produksi (sum ofthe unit of production method ).
7.    Penghentian Pengakuan
Penghentian pengakuan aset tetap harus dilakukan pada saat:
v  dilepaskan; atau
v  ketika tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang diekspektasikan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian atas penghentian pengakuan aset tetap harus diakui dalam laporan laba rugi ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya. Keuntungan tersebut tidak boleh diklasifikasikan sebagai pendapatan. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian  pengakuan aset tetap ditentukan dengan menghitung perbedaan antara hasil penjualan neto (jika ada) dan jumlah tercatatnya.
8.    Pengungkapan
Kelompok aset tetap harus diungkapkan dengan:
a.    dasar pengukuran yang digunakan untuk menentukan  jumlah tercatat,
b.    metode penyusutan yang digunakan,
c.    umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan,
d.    jumlah tercatat dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode,
e.    rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan penambahan dan pelepasan,
f.    keberadaan dan jumlah pembatasan atas hak milik, dan aset tetap yang dijaminkan untuk utang,
g.    jumlah komitmen kontrak untuk memperoleh aset tetap.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar