Standar Akuntansi Aktiva Tetap (Aset Tetap)
Oleh Admin KeuLSM
Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam
produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan ke pihak lain, atau
untuk tujuan administratif; dan diharapkan akan digunakan lebih dari satu
periode. Aset tetap adalah aset berwujud Tulisan ini akan membahas standar
akuntansi bagi aktiva (aset) tetap dengan urutan penyajian sebagai berikut :
definisi, pengakuan awal, pertukaran aset, pengeluaran setelah
pengakuan awal, pengukuran, penyusutan, metode penyusutan,
penghentian pengakuan, pengungkapan.
Disarikan dari SAK ETAP Bab 15
tentang ASET TETAP.
Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan
dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan ke pihak
lain, atau untuk tujuan administratif; dan diharapkan akan digunakan lebih dari
satu periode.
1.
Pengakuan Awal
Pada saat pengakuan awal, aset tetap harus diukur sebesar biaya
perolehan, yang meliputi unsur biaya:
ü harga beli, termasuk diantaranya pajak pembelian yang tidak boleh
dikreditkan, setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lainnya;
ü biaya-biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi
dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan;
ü estimasi awal biaya pembongkaran aset, jika aset tersebut selama periode
tertentu digunakan bukan untuk menghasilkan persediaan. Tanah dan bangunan
adalah aset yang dapat dipisahkan dan harus dicatat secara terpisah, meskipun
tanah dan bangunan tersebut diperoleh secara bersamaan.
2.
Pertukaran Aset
Jika aset tetap diperoleh melalui pertukaran dengan aset nonmoneter atau
kombinasi aset moneter dan aset nonmoneter, maka biaya perolehan diukur pada
nilai wajar, kecuali jika transaksi pertukaran tidak memiliki substansi
komersial, atau nilai wajar aset yang diterima tidak dapat diukur secara andal,
maka biaya perolehan diukur pada jumlah tercatat aset yang diserahkan.
3.
Pengeluaran Setelah Pengakuan Awal
Pengeluaran setelah pengakuan awal suatu aset tetap yang memperpanjang umur
manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di masa yang akan
datang, harus ditambahkan pada jumlah tercatat aset tetap tersebut.
Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam
produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan ke pihak lain, atau
untuk tujuan administratif; dan diharapkan akan digunakan lebih dari satu
periode.
4.
Pengukuran
Aset tetap harus diukur pada
biaya perolehan dikurang akumulasipenyusutan dan akumulasi kerugian
penurunan nilai. Biaya pemeliharaan dan reparasi sehari-hari (cost of
day-to-day servicing)
dari aset tetap sebagai bebandalam laporan laba rugi pada periode
terjadinya. Penilaian kembali atau revaluasi aset tetap pada umumnya tidak
diperkenankan karena SAK ETAP menganut penilaian aset berdasarkan
biaya perolehan atau harga pertukaran.
5.
Penyusutan
Beban penyusutan harus diakui dalam laporan laba rugi.
Jumlah aset yang dapat disusutkan harus dialokasikan secara sistematis
selama umur manfaatnya. Penyusutan dimulai ketika suatu aset tersedia untuk digunakan.
Penyusutan dihentikan ketika aset dihentikan pengakuannya. Penyusutan tidak
dihentikan ketika aset tidak digunakan atau dihentikan penggunaan aktifnya,
kecuali aset tersebut telah disusutkan secara penuh.
6.
Metode Penyusutan
Metode penyusutan harus dipilih dengan mencerminkan ekspektasi dalam pola
penggunaan manfaat ekonomi masa depan aset. Beberapa metode penyusutanyang
mungkin dipilih, antara lain metode garis lurus (straight line method), metode saldo
menurun (diminishingbalance method ), dan metode jumlah unit
produksi (sum ofthe unit of production method ).
7.
Penghentian Pengakuan
Penghentian pengakuan aset tetap harus dilakukan pada saat:
v dilepaskan; atau
v ketika tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang diekspektasikan dari
penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian atas penghentian
pengakuan aset tetap harus diakui dalam laporan laba rugi ketika aset tersebut
dihentikan pengakuannya. Keuntungan tersebut tidak boleh diklasifikasikan
sebagai pendapatan. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian
pengakuan aset tetap ditentukan dengan menghitung perbedaan antara hasil
penjualan neto (jika ada) dan jumlah tercatatnya.
8.
Pengungkapan
Kelompok aset tetap harus diungkapkan dengan:
a.
dasar pengukuran yang digunakan untuk menentukan
jumlah tercatat,
b.
metode penyusutan yang digunakan,
c.
umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan,
d.
jumlah tercatat dan akumulasi penyusutan pada awal dan
akhir periode,
e.
rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir
periode yang menunjukkan penambahan dan pelepasan,
f.
keberadaan dan jumlah pembatasan atas hak milik, dan
aset tetap yang dijaminkan untuk utang,
g.
jumlah komitmen kontrak untuk memperoleh aset tetap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar